Kopi: Menjelajahi Rasa Kaya dari Kopi Indonesia

Indonesia menempati posisi keempat produser kopi terbesar di dunia. Kopi Indonesia dikenal global karena keunikan rasanya yang kaya dan aroma khas. Dari Aceh hingga Sulawesi, biji kopi tumbuh di berbagai lahan subur, menciptakan identitas rasa yang tak tergantikan. Minuman ini bukan sekadar minuman, tapi bagian dari budaya dan mata pencaharian rakyat.

Artikel ini mengajak pembaca mengeksplorasi sejarah, jenis-jenis, dan proses produksi kopi Indonesia. Pembaca akan mengetahui bagaimana kopi menjadi tulang punggung ekonomi lokal serta tren inovasi di industri ini. Setiap aspek akan dijelaskan secara sederhana untuk memudahkan pemahaman.

Kunci Pemahaman

  • Indonesia berada di peringkat 4 produsen kopi terbesar dunia.
  • Kopi Indonesia memiliki ciri khas rasa yang dipengaruhi iklim dan tanah setempat.
  • Sejarah kopi Indonesia terkait erat dengan perkembangan budaya dan ekonomi masyarakat.
  • Artikel membahas jenis kopi, mulai dari Arabika hingga Liberika.
  • Industri kopi terus berkembang dengan inovasi penyajian dan kepedulian lingkungan.

Sejarah Kopi di Indonesia

Perjalanan panjang kopi Indonesia dimulai pada abad ke-17. Tanaman ini pertama kali diperkenalkan ke Nusantara oleh VOC sebagai komoditas strategis. Dari Pulau Jawa hingga Sumatra, perkebunan kopi berkembang menjadi tulang punggung ekonomi kolonial.

Awal Mula Perkebunan Kopi

  • VOC membawa biji kopi dari Mocha, Yaman ke Batavia pada 1711
  • Pemerintah Belanda menanamkan pohon kopi di daerah Priangan, Jawa Barat
  • Pada 1800-an, Jawa menjadi penghasil kopi terbesar di dunia

Pengaruh Kolonialisme Terhadap Industri Kopi

Sistem cultuurstelsel memaksa petani fokus pada panen kopi untuk ekspor. Akibatnya:

  • 80% lahan pertanian di Jawa dialihfungsikan untuk perkebunan
  • Produksi kopi mencapai 80.000 ton per tahun pada 1850-an
  • Buruh perekrutan paksa (romusha) menjadi tulang punggung industri

Perkembangan Budaya Kopi Indonesia

Setelah kemerdekaan, kopi melebur dalam kehidupan sehari-hari. Warung kopi tradisional menjadi ruang sosial:

  • Minuman wajib di acara adat dan pertemuan bisnis
  • Varian lokal seperti kopi tubruk dan saringan berkembang
  • Kopi menjadi simbol kebangkitan ekonomi pascakolonial

Warisan ini terus berlanjur dalam inovasi modern seperti kompetisi barista dan pertanian berkelanjutan. Dari masa VOC hingga zaman digital, kopi Indonesia tetap menjadi cermin budaya dan identitas bangsa.

Jenis-Jenis Kopi Indonesia

Indonesia memproduksi beragam jenis kopi yang unik dan berkualitas. Setiap varietas memiliki ciri khas rasa, aroma, dan lokasi penanaman yang berbeda. Pemahaman tentang keempat jenis utama ini membantu pecinta kopi memilih varian sesuai selera.

Kopi Arabika

Varian kopi arabika tumbuh di dataran tinggi seperti Gayo (Aceh) dan Toraja (Sulawesi). Jenis ini memiliki rasa lembut dengan nuansa buah dan asam alami. Karena tingkat keasamannya yang rendah, kopi ini banyak dipilih untuk dalgona atau espresso.

Kopi Robusta

Di sisi lain, kopi robusta dominan di lahan dataran rendah. Kandungan kafeinnya 2x lebih tinggi dari arabika, membuat cita rasanya lebih tajam dan pahit. Robusta umumnya digunakan untuk kopi instan atau campuran espresso karena teksturnya kental.

Kopi Liberika dan Excelsa

  • Liberika: Tidak mainstream, namun menawarkan aroma rempah dan rasa karamel. Tumbuh di wilayah Sumatera Barat.
  • Excelsa: Dikenal dengan rasa berry dan tingkat asam tinggi. Spesies ini mulai digemari di pasar specialty coffee global.

Kondisi geografis Indonesia—dari pegunungan hingga dataran renda—memungkinkan pertumbuhan beragam jenis kopi. Perbedaan ini menjadikan Indonesia sebagai sentra jenis kopi tropis terdiverse di Asia Tenggara.

Wilayah Produksi Kopi Terkenal

Indonesia sebagai penghasil kopi terbesar di Asia Tenggara, memiliki wilayah-wilayah unggulan yang menciptakan kopi Indonesia dengan cita rasa eksklusif. Setiap daerah menawarkan ciri khas yang lahir dari kondisi alam dan teknik budidaya turun-temurun.

kopi indonesia wilayah produksi

Aceh

Di Aceh, kopi Gayo menonjol karena asam yang seimbang dan aroma hitam torrefaksi. Tanah vulkanik dan ketinggian 1.200–1.600 mdpl menciptakan karakter kopi yang sering dinilai internasional. Proses basah (wet process) yang ketat menjaga kualitas biji yang khas.

Sumatera

Sumatera Barat menjadi surganya kopi Mandailing dan Lintong. Kedua varietas ini memiliki tubuh kopi (body) tebal dengan rasa rempah dan asam rendah. Curah hujan tinggi dan lereng pegunungan mengoptimalkan pertumbuhan pohon kopi robusta dan arabika.

Jawa

Jawa Timur dikenal sebagai sentra kopi Preanger, sementara kopi luwak menjadi simbol keunikan. Proses fermentasi alami melalui pencernaan hewan musang membuat kopi luwak ini langka dan mahal. Kedua jenis ini mencerminkan warisan budaya dan teknik tradisional petani setempat.

Sulawesi

Pulau Sulawesi memproduksi kopi Toraja dengan asam kompleks dan aroma buah-buahan. Ketinggian 1.000–1.800 mdpl serta curah hujan moderat menciptakan profil rasa yang dinamis. Proses giling basah (wet-hulling) khas Sulawesi meningkatkan citarasa yang khas.

“Kopi Indonesia tidak hanya minuman, tapi cerita alam dan budaya yang terkandung dalam setiap butir biji.” – Asosiasi Kopi Indonesia

Proses Pengolahan Kopi

Perjalanan biji kopi dari kebun hingga menjadi kopi bubuk melibatkan tahapan ketelitian tinggi. Setiap langkah memengaruhi cita rasa akhir dan mutu hasil akhir. Proses ini dimulai dari penanaman hingga pengolahan pascapanen yang memastikan keunggulan kopi Indonesia.

Penanaman dan Perawatan

Pohon kopi perlu kondisi ideal seperti ketinggian 800–1200 mdpl dan curah hujan seimbang. Pemupukan organik dan pengendalian hama modern, seperti sistem IPM (Integrated Pest Management), dipakai untuk menjaga kesehatan tanaman. Perawatan rutin seperti pemangkasan cabang meningkatkan produktivitas biji berkualitas.

Pemanenan

“Petik merah” adalah teknik memetik buah kopi yang sudah matang sempurna. Proses ini memilih biji berwarna merah tua, menghindari campuran hijau atau busuk. Timing panen yang tepat menentukan keaslian rasa kopi.

Pengolahan Pascapanen

  1. Olaha Basah (Wet Processing): Buah dipisahkan dari biji, difermentasi, lalu dikeringkan hingga kadar air 10-12%. Metode ini umum digunakan untuk kopi Arabika.
  2. Olaha Kering (Dry Processing): Buah utuh dikeringkan di bawah sinar matahari selama 2–4 minggu sebelum dikupas. Metode ini sering diterapkan di daerah kering seperti Toraja.
  3. Semi-Wash: Gabungan kedua metode, mengurangi kelembapan tanpa fermentasi penuh. Cocok untuk daerah dengan curah hujan tinggi.

Setelah pengeringan, biji diproses menjadi kopi bubuk melalui sangrai dan grinding. Tingkat sangrai (light, medium, dark) menentukan kekayaan aroma. Proses ini memastikan kualitas kopi tetap terjaga sebelum dikemas dan siap diseduh.

Metode Penyeduhan Kopi yang Populer

Indonesia memiliki beragam cara menyeduh kopi yang mencerminkan kekayaan budaya dan inovasi. Dari tradisional hingga modern, setiap metode menawarkan karakter rasa unik yang memadukan kualitas kopi bubuk dan teknik penyajian.

Kopi Tubruk

Metode legendaris ini menggunakan celana kain saring. Gunakan kopi bubuk kasar dengan rasio 1:15 (1 sendok kopi bubuk untuk 15 ml air). Suhu air mendidih (100°C) dan waktu seduhan 3-5 menit. Hasilnya: cita rasa pahit tegas yang khas.

French Press

  • Grind: kasar (seperti garam)
  • Rasio 1:15 (misal: 25g kopi bubuk + 375ml air)
  • Suhu air 90-96°C, rendam 4 menit
  • Hasilkan kopi dengan body kental tetapi bersih, menonjolkan asam alami biji kopi.

Pour Over

Cara ini membutuhkan presisi. Gunakan kopi bubuk sedang (ukuran gula pasir). Rasio 1:16, air 85-90°C. Tuang air bertahap untuk ekstraksi optimal. Hasil: rasa seimbang dengan aroma terangkat sempurna.

Espresso

Dasar semua minuman kopi modern. Memerlukan kopi bubuk halus (seperti tepung. Tekanan air 9 bar pada suhu 90°C, ekstraksi 25-30 detik. Hasil: cappuccino atau latte dengan crema kaya dan rasa intens.

Rasa dan Aroma Kopi Indonesia

Karakteristik rasa dan aroma kopi Indonesia dipengaruhi oleh beragam faktor alami dan geografis. Dari jenis kopi Arabika hingga Robusta, setiap varietas memiliki ciri khas yang mencerminkan lokasi tumbuh dan metode pengolahan. Kopi Indonesia aroma dan rasa

Karakteristik Rasa

Setiap jenis kopi memiliki profil rasa unik. Arabika biasanya memiliki asam tinggi dan body ringan, sementara Robusta lebih pahit dengan body tebal. Kompleksitas rasa muncul dari campuran cita rasa buah, coklat, atau rempah, tergantung jenis kopi dan daerah asalnya.

Pengaruh Cuaca dan Tanah

  • Iklim tropis Indonesia memperlambat matang biji, meningkatkan konsentrasi rasa.
  • Daerah pegunungan seperti Gayo dan Mandheling menghasilkan kopi dengan body kaya karena ketinggian 1.200–1.500 mdpl.
  • Tanah vulkanis di Jawa dan Sumatra memberikan mineral yang memengaruhi keseimbangan asam dan manis.

Keunikan Aroma dari Berbagai Wilayah

Wilayah Notes Aroma Jenis Kopi
Sumatera Rempah, tanah basah Gayo, Mandheling
Sulawesi Toraja Citrus, kayu, madu Arabika
Java Buah kering, coklat hitam Robusta, Arabika

Pengolahan pascapanen seperti wet-hulling (giling basah) di Sumatra menciptakan aroma unik. Ahli kopi menggunakan metode cupping untuk membedah karakteristik ini secara detail.

Kopi dan Budaya Indonesia

Kopi Indonesia melekat dalam kehidupan masyarakat sebagai simbol persatuan. Di warung kopi sederhana hingga kedai modern, minuman ini menjadi ruang untuk berbagi cerita dan gagasan. Tradisi “ngopi bareng” bukan sekadar minum, tapi ritual mempererat tali silaturahmi.

Tradisi Minum Kopi

Di Yogyakarta, warung kopi tradisional seperti Warung Kopi Tua menjadi pusat diskusi intelektual sejak abad ke-19. Di Sumatra, komunitas petani sering berkumpul dengan secangkir kopi panas untuk berunding soal panen. Tradisi ini melestarikan nilai gotong royong melalui secangkir kopi.

Peran Kopi dalam Kehidupan Sosial

  • Pertemuan bisnis sering dimulai dengan secangkir kopi di warung sederhana
  • Keluarga di Jawa Timur mengadakan “kopi pagi” setiap Minggu untuk berkumpul
  • Komunitas pecinta kopi mengadakan pertukaran resep ala generasi tua dan muda

Festival dan Acara Terkait Kopi

Acara seperti Jakarta Coffee Week dan Ubud Coffee Festival menyoroti ragam kopi Indonesia. Pameran tahunan ini menampilkan kompetisi roaster lokal, workshop roasting, dan pameran seni kopi.

“Festival kopi bukan sekadar ajang dagang, tapi wadah membangun kebanggaan akan produk lokal.” – Dekan Sekolah Barista Nusantara

Di acara ini, pengrajin dari Toraja hingga Flores memamerkan aroma unik setiap daerah, memperkuat identitaskopi Indonesiaglobal.

Tren Terkini dalam Industri Kopi

Industri kopi Indonesia terus berkembang dengan inovasi yang menggabungkan kualitas, kreasi, dan tanggung jawab lingkungan. Tren seperti kopi spesialti, metode penyajian unik, dan kepedulian terhadap keberlanjutan membuka peluang baru bagi produsen dan penggemar kopi.

Kopi Spesialti

Kopi spesialti menonjolkan biji dengan kualitas tertinggi (skor 80+ SCA). Jenis kopi seperti Arabika Toraja atau Mandheling kini dipasarkan sebagai produk premium dengan sertifikasi internasional. Minat pasar global terhadap jenis kopi lokal semakin meningkat.

Inovasi dalam Penyajian Kopi

  • Pemanfaatan metode modern seperti siphon dan cold brew
  • Kreasi minuman fusion: kopi campur kelapa muda, jahe, atau pandan
  • Roastery independen menawarkan pengalaman seduh interaktif untuk menarik generasi muda

Kesadaran Terhadap Keberlanjutan

Gerakan keberlanjutan memicu adopsi praktik adil (fair trade), pertanian organik, dan program farm-to cup. Pemanen dan petani kopi mulai memasarkan produk dengan sertifikat ekosistem lestari.

Di ranah global, barista Indonesia seperti Rivaldy Pratama (pemenang World Brewers Cup 2023) membuktikan jenis kopi lokal mampu bersaing internasional. Transformasi ini tak hanya memperkuat citraa kopi Indonesia, tetapi juga mendongkrak nilai ekonomi petani melalui peningkatan harga kopi premium.

Manfaat Kesehatan dari Kopi

Kopi tidak hanya memberikan kenikmatan rasa, tetapi juga membawa manfaat kesehatan yang didukung penelitian ilmiah. Senyawa alami dalam biji kopi berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh.

Antioksidan dalam Kopi

Antioksidan seperti polifenol dan asam klorogenat dalam kopi membantu tubuh melawan radikal bebas. Manfaat kopi ini termasuk mengurangi risiko penyakit kronis seperti kardiovaskular. Studi menunjukkan bahwa antioksidan ini juga mendorong fungsi metabolisme.

Efek Stimulatif Kafein

Kafein dalam kopi meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi. Dosis moderat (200-400 mg/hari) dapat memperbaiki daya ingat dan performa fisik. Namun, konsumsi berlebihan bisa menyebabkan kecemasan atau insomnia pada beberapa orang.

manfaat kopi

Penelitian Terkini tentang Kesehatan

  • Studi tahun 2022 menemukan hubungan antara manfaat kopi dengan penurunan risiko diabetes tipe 2 sebesar 25%.
  • Riset dari Universitas Indonesia menunjukkan kopi mengurangi risiko demensia hingga 30%.
  • Antioksidan dalam kopi dikaitkan dengan perlindungan terhadap kanker prostat dan hati.

“Konsumsi 3 cangkir kopi/hari secara teratur dapat meningkatkan fungsi kognitif tanpa efek samping berbahaya bagi sebagian besar orang.” – Journal of Nutrition Studies 2023

Penting memilih kopi berkualitas dan menghindari tambahan gula berlebihan. Manfaat kopi optimal diraih dengan porsi 2-4 cangkir/hari sesuai anjuran WHO. Pastikan mencicipi ragam varietas lokal seperti kopi Mandheling atau Gayo untuk mendapat manfaat maksimal.

Tantangan yang Dihadapi Industri Kopi

Industri kopi Indonesia menghadapi berbagai hambatan yang memengaruhi kelangsungan usaha. Perubahan iklim, persaingan global, dan isu sumber daya manusia menjadi faktor utama yang perlu diatasi untuk mempertahankan posisi di pasar internasional.

Perubahan Iklim

Peningkatan suhu dan pola hujan yang tidak stabil mengancam kualitas kopi robusta dan Arabika. Hama seperti ulat daun dan penyakit layu batang menurunkan produksi, terutama di daerah penghasil seperti Aceh dan Lampung. Tanaman Robusta lebih tahan, tetapi tetap membutuhkan adaptasi sistem tanam.

Persaingan Global

Indonesia bersaing ketat dengan produsen besar seperti Brasil (pemasok terbesar Arabika) dan Vietnam (ekspor Robusta terbesar). Kualitas rata-rata kopi lokal perlu ditingkatkan untuk menyaingi harga dan standar internasional. Kopi Indonesia harus memperkuat identitas unik, seperti varietas lokal dan metode tradisional toraja.

Masalah Sumber Daya Manusia

Generasi muda enggan terlibat dalam perkebunan kopi karena pekerjaan yang melelahkan. Masalah lain termasuk:

  • Kurangnya akses pendidikan pertanian modern
  • Pemahaman terbatas tentang pasar global
  • Peluang kerja di kota membuat talenta berpindah
Tantangan Dampak Contoh
Perubahan Iklim Penurunan hasil panen Penanaman varietas tahan cuaca
Persaingan Global Fluktuasi harga Pengembangan merek unik
Sumber Daya Manusia Kurangnya inovasi Program pelatihan digital

Pemecahan masalah ini memerlukan kolaborasi pemerintah, petani, dan perusahaan. Solusi seperti pemanfaatan teknologi dan diversifikasi pasar akan menjadi kunci keberlanjutan industri kopi Indonesia ke depannya.

Kopi dan Ekonomi Lokal

Peran kopi Indonesia dalam perekonomian lokal tidak bisa diremehkan. Dari perkebunan hingga eksportir, industri ini memberikan dampak luas pada masyarakat pedesaan dan perkotaan. Pemanfaatan kopi tidak hanya menghasilkan produk minuman, tetapi juga membuka peluang ekonomi yang berkelanjutan.

Dampak Ekonomi dari Perkebunan Kopi

Perkebunan kopi menjadi tulang punggung ekonomi di daerah seperti Gayo, Toraja, dan Ijen. Proses penanaman hingga panen memberikan pekerjaan langsung bagi ribuan petani. Selain itu, industri turunan seperti pengolahan biji, transportasi, dan agrowisata kopi menambah pendapatan. Di Kabupaten Gayo, contohnya, tur perkebunan kopi menjadi sumber pendapatan baru bagi komunitas.

Peran Usaha Kecil dan Menengah

  • Kedai kopi lokal menciptakan lapangan kerja di bidang barista dan manajemen usaha.
  • Rokastery independen memproses kopi premium, meningkatkan nilai jual produk.
  • Eksportir skala kecil memasuki pasar internasional dengan produk unggulan.

Peluang Ekspor Kopi Indonesia

Pasar ekspor membuka potensi besar untuk kopi Indonesia. Produk seperti kopi luwak bisa mencapai harga USD 100 per 100g di Eropa. Sertifikasi Geographical Indication (GI) untuk produk seperti kopi luwak Gayo meningkatkan kredibilitas.

“Kopi luwak tetap menjadi simbol ekspor premium, tetapi inovasi pada kopi arabika organik juga membuka pasar baru,” kata analis pasar Budi Santoso.

Peluang ekspor tidak hanya terbatas pada biji kopi. Peningkatan jasa turun-temurun, seperti workshop penyeduhan kopi, juga menambah nilai tambah ekonomi lokal.

Masa Depan Kopi Indonesia

Industri kopi Indonesia menunjukkan potensi besar dalam menghadapi dinamika global. Dengan memanfaatkan kekayaan alam dan tradisi yang kaya, sektor ini berpeluang memperkuat posisinya di pasar internasional. Kunci keberhasilan terletak pada inovasi, ekspansi pasar, dan investasi dalam sumber daya manusia.

Inovasi dalam Perkebunan dan Pengolahan

Pengembangan varietas kopi arabika tahan cuaca ekstrem menjadi prioritas untuk mengatasi perubahan iklim. Teknologi smart farming seperti sensor kelembapan dan sistem irigasi otomatis mulai diterapkan. Pengolahan biji menggunakan metode wet-hulling (giling basah) dipadukan dengan teknologi baru untuk meningkatkan cita rasa kopi Indonesia.

Eksplorasi Pasar Baru

Pasar Timur Tengah dan Asia Timur menawarkan peluang ekspor terutama untuk kopi spesialti. Segmentasi produk sesuai selera lokal, seperti rasa manis alami atau aroma deep roast, dapat meningkatkan daya saing. Platform e-commerce lokal seperti Tokopedia dan Shopee juga memudahkan akses pasar digital.

Pendidikan dan Pelatihan untuk Petani Kopi

Program pelatihan reguler tentang praktik berkelanjutan membantu petani memahami standar global. Kemitraan dengan lembaga seperti Kopi Luwak Indonesia Foundation memperkenalkan teknik cupping dan manajemen rantai pasok. Kolaborasi ini memastikan kualitas kopi Indonesia tetap unggul di pangsa pasar premium.

Langkah-langkah ini tidak hanya menjaga eksistensi kopi Indonesia tetapi juga memperkuat identitas unik produk lokal. Dengan kombinasi inovasi teknologi dan kearifan lokal, industri ini siap memenuhi tantangan global sambil menjaga warisan budaya minum kopi yang kaya.

FAQ

Apa saja jenis kopi yang populer di Indonesia?

Di Indonesia, jenis kopi yang populer meliputi kopi Arabika, kopi Robusta, kopi Liberika, dan kopi Excelsa. Masing-masing memiliki karakteristik rasa dan aroma yang berbeda, menjadikan kopi Indonesia sangat kaya akan keanekaragaman.

Apa saja manfaat kesehatan yang terdapat dalam kopi?

Kopi mengandung antioksidan yang bermanfaat, dapat meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi berkat kandungan kafein. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kopi moderat dapat mengurangi risiko beberapa penyakit, termasuk diabetes tipe 2 dan Parkinson.

Bagaimana cara penyeduhan kopi yang baik dan benar?

Metode penyeduhan kopi yang populer termasuk kopi tubruk, French Press, pour over, dan espresso. Setiap metode memerlukan penggilingan kopi bubuk yang spesifik serta rasio antara kopi dan air yang tepat untuk mencapai rasa yang optimal.

Mengapa kopi Indonesia terkenal di dunia?

Kopi Indonesia terkenal di dunia karena kualitasnya yang tinggi, terutama kopi luwak dan kopi spesialti yang memiliki profil rasa unik. Keberagaman tanah dan iklim juga berkontribusi pada keunikan cita rasa kopi Indonesia.

Apa tantangan yang dihadapi industri kopi di Indonesia?

Tantangan yang dihadapi termasuk perubahan iklim, persaingan global dari negara produsen lain, dan masalah dalam sumber daya manusia. Hal ini mempengaruhi kualitas dan kuantitas produksi kopi Indonesia di pasar internasional.

Bagaimana perkembangan industri kopi spesialti di Indonesia?

Industri kopi spesialti di Indonesia berkembang pesat dengan adanya peningkatan kesadaran masyarakat akan kualitas kopi. Banyak kedai kopi yang kini menawarkan kopi spesialti dan inovasi penyajian untuk memenuhi permintaan para pencinta kopi.

Apa itu kopi luwak dan bagaimana proses pembuatannya?

Kopi luwak adalah kopi yang dihasilkan dari biji kopi yang dimakan dan dicerna oleh musang. Proses ini memberikan rasa yang unik dan telah menjadikan kopi luwak salah satu kopi termahal di dunia. Proses produksinya meliputi pemilihan biji, fermentasi, dan pengolahan yang sangat selektif untuk menjaga kualitas.

Apa peran kopi dalam budaya dan kehidupan sosial masyarakat Indonesia?

Kopi memiliki peran penting dalam budaya Indonesia, dengan tradisi “ngopi bareng” yang menjadi ajang pertemuan sosial. Kopi juga menjadi bagian dari berbagai acara dan festival, mempererat hubungan sosial di masyarakat.

Apa yang dimaksud dengan kopi robusta dan bagaimana perbedaannya dengan asli?

Kopi Robusta adalah jenis kopi yang dikenal lebih tahan terhadap hama dan memiliki kandungan kafein yang lebih tinggi dibandingkan dengan kopi Arabika. Rasanya cenderung lebih pahit dan berani, menjadikannya populer di kalangan pencinta kopi yang menyukai intensitas.BACA ARTIKEL LAINNYA

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *